Adab Berpakaian dalam Islam

Adab berpakaian dalam Islam yang apabila kita mengerjakannya dengan ikhlas, maka akan mendapat pahala dan juga termasuk ibadah kepada Allah.

Adab berpakaian dalam Islam juga menunjukkan tingkat ketaqwaan dan keimanan seorang muslim. Cerminan seseorang akan terlihat dari caranya berpakaian, apakah seseorang suka kebersihan dan kerapihan.

Adab berpakaian dalam Islam yang dapat mendapatkan pahala dan termasuk ibadah, adalah bila memenuhi adab-adab berikut ini :

1. Indentitas dan berwarna putih

Adab berpakaian dalam Islam menunjukkan rasa percaya diri dan kebanggaannya atas agama yang dipeluknya. Dalam berpakaian seorang muslim hendaknya menunjukkan indentitas kemuslimannya.

Sedangkan Rasulullah menyukai warna putih. Hadist Rasulullah :

"Ibasuu min syiyaa ikumul bayaadha faainnahaa athharu wa athharu wa athyabu wa kafiinuu fihaa mawtaakum."

Artinya :

"pakailah pakaian yang berwarna putih, karena lebih suci dan lebih bagus dan kafanilah mayat kalian dengannya." (HR Nasa'I dan Hakim, hadist hasan shohih)

Sebenarnya tidak ada larangan menggunakan pakaian dengan warna lain, warna putih adalah salah satu warna yang disukai Rasulullah dan dianjurkan untuk memakainya sebagai pakaian muslim.

2. Gamis dan bukan sutera bagi laki-laki

Adab berpakaian dalam Islam menjadi ciri khas keislaman seseorang. Pakaian selain gamis bukan berarti tidak boleh, boleh saja, tetapi Rasulullah menyukai pakaian gamis dan melarang pakaian yang berbahan sutera.

Hadist yang artinya :

"Pakaian yang paling disenangi Rasulullah adalah gamis." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, hadist hasan)

Hadist larangan memakai sutera bagi laki-laki :

"Janganlah kalian memakai sutera karena sesungguhnya orang yang memakai sutera di dunia tidak akan memakainya di akhirat kelak." (HR Bukhori dan Muslim)

3. Membaca doa

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, Rasulullah mengajarkan untuk berdoa ketika memakai pakaian. Ini doanya:

"Alhamdulillaahil Ladzii Kasaanii Haadzaa Wa Rozaqonihii Min Ghoiri Haulin Minnii Walaa Quwwah."

‎الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّ

Artinya :

"Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa ada daya dan kekuatan dariku.” (HR As Habussunan dan Nasa'i)

4. Mulai dari kanan, menutup aurat dan longgar

Rasulullah menyukai dan memerintahkan untuk mendahulukan yang kanan, Aisyah berkata yang artinya :

"Adalah Rasulullah senang mendahulukan yang kanan pada setiap perbuatannya ketika bersuci, bersisir dan bersandal." (HR Bukhori dan Muslim)

Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut sedangkan wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.

Adab berpakaian dalam Islam tidak sekedar melindungi diri dari paparan sinar matahari, tapi juga melindungi dari tatapan mata yang akan mengundang syahwat karena syetan. Pakaian sebagai penutup aurat harus longgar tidak membentuk tubuh dan tidak transfaran serta warna tidak mengundang perhatian lawan jenis bagi perempuan.

5. Tidak menyerupai lawan jenis

Laki-laki tidak memakai pakaian khusus wanita begitu juga wanita tidak memakai pakaian khusus laki-laki.

Hadist menyebutkan :

"Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR Dawud dengan sanad shohih)

Inilah adab berpakaian dalam Islam yang apabila kita ikhlas mengerjakannya karena mengharapkan keridhaan Allah semata maka Allah akan memberikan pahala dan kita telah beribadah kepada Allah. Semoga bermanfaat.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Adab Berpakaian dalam Islam"

Post a Comment